Sakura dan Kimono
Hanya 1 jam saja...
Mama dipakaikan Obi sama Nakamo Obaasan. Sedangkan Nakano Ojisan ikutan ke Kenrokuen (nama taman tradisional terkenal ketiga di Jepang) untuk sesi pemotretan dengan Sakura yang sedang indah-indahnya bermekaran.
Hanya satu jam saja, namun berkesan, karena papa akhirnya papa mau pakai pakaian resmi juga. Pak Dahelmi pun sampe minjam untuk satu sesi he he. Pak Acep ketawa saja, sambil motret sana sini.
Hanya satu jam saja. Gadis dan mama-papa punya kenangan indah kembali di kenrokuen. Ada foto berdua seperti lagi marah kata tante Ida he he. Kelebihannya hanya mama lagi pake kimono, dan langit biru dibelakangnya.
Mama nggak marah kok sayang, mungkin lagi kh
eki aja, karena gadis maunya lari melulu, padahal semua orang ingin memotret kita huu:).......
Buktinya semua pada liat-liat...(mungkin heran, yang berkimono kok kepalanya dijilbab ? he he)
Hm...belum tau dia...mama selalu PD dengan kerudungnya...
"Tapi, eh ayo buru-buru, mama kudu wawancara buat arbaito...
"Hla kimononya ?", kata papa heran karena mama dan Nisa harus naik bis. Papa harus kerja.
"Oh iya...", mama mikir.
"Nggak ada waktu lagi, pake aja!" mama nekad.
"HHAA...?"
Hm..belum tahu ya, kalau mama memang bisa jadi PD habis hi hi hi
"Yok gadis, kita nge-bus!"
(Dan hari itu Jilannisapun ikutan upacara minum teh di tempat arbaito mama, yang ternyata menjadi kenangan indah baginya. Ia jadi bisa menirukan cawan teh yang diputar-putar dulu sebelum diminum, dan seretetan keaasyikan bermain dengan kakak-kakak kenalan barunya. Alhamdulillah...)
Kanazawa, 15 April 05
Simalanggang family, Spring 2005